Perokok, Bersikaplah Dewasa
Bagi sebagian besar masyarakat (bukan perokok) keberadaan asap rokok sangatlah menganggu. Tidak jarang kita lihat seseorang menutup hidungnya bila di dekatnya ada asap rokok dihembuskan.Tidak mengherankan karena asap rokok sangat berbahaya bagi setiap orang. Karena itulah pemda Jakarta mengeluarkan peraturan yang melarang seseorang merokok di tempat-tempat tertentu, seperti di dalam kendaraan maupun pusat perbelanjaan.
Sungguh mengecewakan bahwa penegakkan hukum dari perda tersebut sangatlah rendah. Tidak sulit menemui seseorang yang merokok seenaknya di dalam kendaraan umum maupun mal (terutama di resto dan café). Petugas keamanaan seakan tidak perduli bahwa tindakan mereka menganggu, bahkan merugikan, orang lain. Yang lebih mengecewakan lagi, kadang tindakan mereka seakan didukung oleh pengelola resto/café dengan menawari asbak pada pelanggan mereka. Maunya memposisikan diri sebagai resto untuk kalangan atas, sayang suasananya tidak jauh beda dengan pinggir jalan, banyak asap rokok!
Saya tidak ingin terkena asap rokok karena saya tahu betapa bahayanya. Selain itu hidung saya juga sensitif dan mudah terganggu asap rokok. Pernah saya sampai tiga kali pindah tempat duduk di sebuah resto hanya karena bau rokok. Saya kecewa dengan Bakerzin Plaza Senayan serta J.Co Senayan City karena tidak menyediakan ruang khusus merokok. Sama sekali tidak ada pelayan yang berusaha menegur pelanggan perokok. Yang paling menyedihkan adalah saya ditawari asbak di Gloria Jean’s Coffee Ratu Plaza! Bagi pengelola mal, resto dan café: berikan hak kami untuk udara yang bersih.
Bagi para perokok, ketahuilah bahwa asap rokok anda tetap menganggu dan membahayakan orang lain. Bersikaplah dewasa dan matikan rokok anda di tempat umum. Jangan menunggu seseorang di dekat anda mulai menutup hidung atau menjauhi tempat duduk anda!
Bacaan Terkait: Rokok itu Konyol, Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2007
Gampang kok … jangan berkunjung ke restaurant itu. As simple as that.
Anda tidak diharuskan makan di restaurant tersebut.
@Geblek: Memang itu yang akhirnya saya lakukan. Misalnya, saya tak ke kafe Embargo lagi, karena pengunjung boleh membusuki udara dengan asap rokok. Banyak kafe dengan keharuman kopi yang tak tercemar sisa asap. Kapan2 bikin list tempat2 yang perlu diembargokan (pun intended).
ya… betul itu kata geblek… jangan ngerokok di ditu…
aku setuju!
iya tuh,, bikin kesel banget,, masa yang dapet haknya cuma yang ngerokok,, yang ga ngerokok juga butuh haknya buat dapet udarasegar dong,, :evil:
setujuuu banget…..
jd sebenernya mana dulu yg harus diperbaiki?
masyarakat kita dulu yg harus dewasa, atau aparat hukum yg seharusnya melaksanakan aturan dan sanksi yg bergerak?
toh mana ada lagi saat ini petugas yg merazia perokok di tempat publik
Tegur aja orangnya, biar dia malu sendiri. Di Jakarta di dalam tempat publik seperti mal skrg kan emang udah dilarang toh? Jadi kalo gitu kita gak salah negur, asal baik2, suaranya kencengan dikit gpp biar org2 pada denger.
Memang pernah muncul ide untuk mengembargo resto-resto tersebut. Tetapi itu jg membuat saya berpikir, apa tidak rugi di saya juga yah? Kalau dilihat rasanya populasi perokok Jakarta masih begitu banyak, sehingga pengelola resto tidak akan ‘berasa’ rugi.
Saya rasa tindakan embargo perlu diikuti dengan pemberitahuan kepada pengelola bahwa karena sikap mereka yang membiarkan (atau mendukung) merokok itu merugikan usaha mereka.
Saran Koen untuk membuat list menarik juga! Saya setuju.
@Feha:
Tidak jarang petugasnya juga perokok…. melihat sesama perokok bagi mereka adalah kawan sehati.
Berikan hak kami untuk menikmati rokok di tempat yang nyaman buat merokok hehehe…
kemaren nganter nyonya ke rumah sakit
di sekitaran rumah sakit itu tertempel/terpajang spanduk/poster “dilarang merokok di lingkungan rumah sakit”
tapi apa nyana, orang / pengunjung / pasien, malah dengan nyantainya ngerokok :(
gak guna juga larangan/himbauan
yang ada harusnya :tindakan keras
tangan besi aja mbak :)..susah kalo mentalnya masih ga peduli ama orang lain
*uhuk-uhuk..*
Oooops…maaaaaf
Mas deng, bukan mbak…maap sekali lagi
*malu*
Rata2 perokok tak tahu diri, asap mengepul tanpa memikirkan orang lain……
aaah…..bangga banget seh jadi perokok.
Lam kenal dari Papua :)
sayah kalo lagi mandi atau sedang tidur tidak pernah merokok kok … :-D
@Snydez:
Masak di rumak sakit masih pada merokok juga. Mengerikan!
@Miskan:
Salam kenal juga.
@putradi:
Bagus sekali, kalau bisa diteruskan sehingga tidak perlu merokok saat tidak mandi ataupun tidak tidur.
Berapa orang sih yang mati karena asap rokok (perokok pasif)?
dan klo kita liat orang ngerokok sembarangan dan kita diem aja …
yah sama aja kita biarin dia
klo emang loe gak mau ini berkelanjutan, yah tegur dong
seperti orang yang mau nyebrang sembarangan ato buang sampah sembarangan, klo kita diemin yah semuanya bakal terus seperti itu
semua yah harusnya dari kita-nya juga
Mudah-mudahan MUI segera memfatwakan “rokok itu haram”.
Salam kenal
Gimana ya perasaan yg merokok itu kalo kita kentut seenaknya dihadapan mereka supaya mereka menghisap bau kentut seperti layaknya mereka seenaknya menyemburkan asap rokok mereka?? Marah ga ya?
bakar aja pabrik rokoknya. itukan sumbernya…
selama rokok masih diproduksi, selama itu anda2 akan menikmati asap rokok :)
*sekarang tau anggapan bagi yg tidak merokok*
~pahami jugalah, seseorang yg dah ketagihan sangat susah buat berhenti ngerokok~
Untung saya tidak merokok.
saya perokok tp saya tidak suka
dirokokmerokok sembarangansebisa mungkin cari tempat yg nyaman buat ngerokok
artinya, ga ngeganggu orang laen yg bukan perokok
kalo ga ada ya berusaha ga ngerokok dulu
emang idealnya disediain ruang khusus perokok sih
…yg ada tipi n internetnya…….
lagian saya jarang maen di mal
justru kecanduan mal itu lebih berbahaya :lol:
udah ah, yang merokok harus ngalah dong. hihihi
biar masalahnya selesai. :D
-IT-
Perokok juga memiliki hak yang sama. kalau anda tahu restoran tersebut tidak bebas rokok, alias pasti ada yang merokok dan disediakan asbak, silahkan pilih restoran atau cafe atau tempat nongkrong yang lain…… Masa disuruh tutup atau embargo karena ada yang nggak tahan asap rokok… :D
iya.. betul juga kalau perokok itu harus dewasa. Saya sendiri merokok tetapi jujur kalau ada yang merokok dan saya sedang tidak merokok, jengkel sekali rasanya. Makanya dulu saya juga mulai merokok karena gak mau hanya sekedar menghisap asapnya, jadi saya meroko saja. Emang sih, saya sendiri mulai membiasakan merokok di tempat yang tidak umum, istri saya yang mengingatkan, kaasihan orang lain yang tidak merokok.
Sayangnya banyak orang yang merokok tidak suka ditegur, soalnya, sekali lagi ini masalah budaya dan karakteristik orang indonesia yang sejak kecil tidak belajar untuk menghargai orang lain. Inginnya dihargai terus, tapi kalau diminta menghargai yang lain, susahnya minta ampun.
Tapi yang benar bagaimana ya? Dulunya itu dunia milik perokok atau bukan perokok? Jadi mana yang berhak? Yang paling merugikan itu merokok atau tidak merokok? Jika kita normal, apakah kita memilih merokok di tempat orang yang banyan tidak merokok ataukah memilih tidak merokok di tempat irang yang banyak merokok?
Ah… ya sudah… dewasa itu berarti ya dewasa…
@Thamrin:
Tetapi dengan adanya peraturan daerah Jakarta yang melarang merokok di ruangan tertutup (baca: di dalam mal, termasuk resto/cafe di dalamnya). Maka dari itu adalah keharusan bahwa tempat tersebut bebas rokok (kecuali ditambahkan ruang khusus merokok).
dilema, kalo pabrik rokok ditutup? pengangguran, katanya! dan bisa bisa rokok beredar di pasar gelap, harganya mahal – MEROKOK DITEMPAT UMUM ITU NORAK, bukan gak ngerti peraturan!
rokok lagi, kasus niy…
kalo gt kami minta tempat yang sudah disediakan untuk merokok karena perbedaan antara yang suka merokok sama yang gak suka merokok banyak jadi salahkan kami kalo kami merokok disembarang tempat
@andr10:
Di mal-mal sudah ada tempat khusus untuk merokok, perokok silakan ke sana. Kalau tidak ada, anda dipersilahkan mengunjungi mal/resto yang ada tempat khusus merokok. Hak akan udara bersih (baca: bernafas, memperpanjang hidup) lebih penting daripada hak untuk merokok (baca: bunuh diri, menyiksa orang lain).
gini…
utk cafe atau resto, (di negara2 luar) biasanya memang ada yg membolehkan merokok, namun ada jg yg dgn tegas menegur jika tdpt larangan merokok yg dilanggar.
utk itu, mereka membagi ruangan utk masing2 selera. perokok tdk boleh menghisap rokoknya ditempat atau meja2 dgn tanda No smoking. disamping mengganggu non smoker, juga ditempat itu tidak tersedia fasilitas penghisap asap rokok. jadi, masing2 sebenarnya bisa saling menghargai, tentu saja dgn catatan “jika pengelolanya benar”.
so, jika pemda sudah berani mengeluarkan larangan merokok di tmpt umum, (spt larangan cont. di singapore atau tokyo), maka pemda atau pihak berwenangnya sudah siap pula menyediakan segala sarana yg mencukupi utk perokok dan kebijakan2 yg akan diambil jika mereka melanggarnya.
*saya Perokok* :)
emg bnr y kata iklan, dewasa itu relatif..
“bersikaplah dewasa” cocok buat perokok dan non-perokok. enaknya sih tinggal pilih aja, mau “saling menghargai” atau mau “saling memaki”.
:-)
Maksud saya dalam bersikap dewasa adalah: Perokok sadar diri, kalau tidak secara spesifik diijinkan (ada ruang/wilayah khusus merokok), jangan seenaknya merokok.
Setuju! Kalo pengen cepet mati ga usah bagi-bagi stimulus kematian bernama rokok deh…
Berhentilah merokok wahai kawan2
sebenarnya apa sih enaknya merokok?
selain hanya dibakar dan menjadi abu, bukankah sama dengan membakar uang!
STOP MEROKOK..
rokok very2 dangerous to you and other,,
bagi saudraku…..jika kalian merasa terganggu…akupun terganggu itu…dulu…
dan kini aku sampaikan ….bahwa aku bawakan rokok masa depan yg banyak mengandung manfaat….serius…aku bangga dengan rokok yg terbaik ini…LOW NIKOTIN NON KIMIA….sadarlah wahai perokok sehat itu mahall….